Get Gifs at CodemySpace.com
Get Gifs at CodemySpace.com

Pages

Jumat, 23 September 2011

SUKSES ADALAH HAK SAYA
Part 1
“Sukses adalah hak saya”
“Sukses adalah hak saya! Sukses bukan milik orng –orang tertentu. Sukses milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati…” Andrie Wongso
Karena kesuksesan adalah hak setiap orang yang bersangkutan menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati. Maka setiap orng pada dasarnya bias merancang kesuksesan sendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan di masa depan.
Apakah saya bias sukses?
Brian Tracy, penulis yang masuk dalam guiness Book of Record mengatakan, “ kehidupan seperti balok kombinasi, tugasmu menemukan angka-angka yang tepat, dalam susunan yang tepat, sehingga kau bias memperoleh apapun yang kau inginkan.”
Renungkan al-Quran surah Ar-Ra’du ayat 1, “ Sesungguhnya Allah tidak akan meruba keadaan suatu kaum hingga mereka mberusaha untuk merubah keadaan mereka sendiri.”
Seperti sudah dituliskan di atas bahwa setiap orang pada dasarnya bias merancang kesuksesannya sendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan di masa depan. Terkaid prinsip, ada tiga prinsip utama untuk menciptakan kesuksesan bagi diri anda sendiri.
Prinsip utama 1 : bertanggung jawab 100% atas kehidupan anda
“kau harus bertanggung jawab atas kehidupanmu. Kau tidak bias mengubah keaadaan, musim atau arah angin. Tapi, kau bias mengubah diri sendiri.”Jim Rohn, filsuf bisnis nomer satu amerika
Siapakah yang paling bertanggung jawab atas kehidupan, nasib dan apa yang telah anda capai dan miliki hari ini?
Hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas hasil kehidupan yang anda jalani. Orang itu adalah anda sendiri. Jika ingin berhasil, anda harus bertanggung jawab 100% atas semua yang anda alami dalam kehidupan anda. Hal itu termasuk hasil yang anda peroleh, tingkat prestasi anda, hal-hal yang anda hasilkan, mutu hubungan anda, kondisi kesehatan fisik anda, panghasilan anda, uatang anda, perasaan anda semuanya!
Kenyataannya, kebanyakan diri kita sudah terbiasa menyalahkan sesuatu diluar diri kita sendiri atas kehidupan kita yang tidak kita sukai. Kita menyalahkan orang tua kita, atasan kita, teman kita, rekan kerja, pelanggan kita, pasangan kita, cuaca, krisis ekonomi, buruknya keuangan kita – siapapun dan apapun yang bias kita jadikan KAMBING HITAM. Kita tak pernah melihat ke sumber masalahnya-DIRI KITA SENDIRI….
Siapakah yang paling bertanggung jawab atas kehidupan saya hari ini ?
Hasil yang saya peroleh hari ini?
Apakah saya bertanggung jawab 100% atas kehidupan saya?
Apakah saya pernah menyalahkan oang lain atas kejadian apaun dalam hidp saya?
Apakah saya pernah mengeluh tentang sesuatu?
Jika ya, berarti anda tidak bertanggung jawab 100% atas kehidupan anda. Bertanggung jawab 100% berarti anda mengakui bahwa anda menciptakan semua yang terjadi pada diri anda. Hal itu berarti anda mengerti bahwa andalah penyebab pengalaman anda. Jika anda benar-benar ingin sukses, dan saya tahu anda sangat ingin. Maka anda harus berhenti menyalahkan orang laindan mengeluh, serta mengambil tanggung jawab penuh atas kehdupan anda itu berarti semua hasil perbuatan, baik kesuksesan maupun kegaagalan. Itulah syarat menciptakan kehidupan sukses. Hanya dengan mengakuinyalah masa depan yang anda inginkan.
“anda tidak bias menyewa orang lain untuk berolah raga untuk anda. Anda harus melakukannya sendirijika ingin memparolrh manfaatnya. Entah itu berlatih fisik, peregangan, bermediasi, membaca, belajar bahasa baru, penegasan, artau berlatih ketrampilan baru, andalah yang harus melakukannya. Tak ada orang lain yang bias melakukanya untuk anda,”Jim Rohn, fisuf bisnis nomor satu amerika.
Berhentilah mencari alas an, berhenti mengeluh, berhenti menyalahkan keadaan di luar diri anda. Anda harus berhenti melakukan itu selamanya.
Jika sesuatu tidak berhasil sesuai dengan rencana, anda harus bertanya pada diri sendiri,”bagaimana cara saya melakukannya? Apa yang saya pikirkan? Apa keyakinan saya? Apa yang tidak saya katakana? Apa yang tidak aku

0 komentar:

Posting Komentar